SAMARINDA - Bandara Temindung, Samarinda, kebanjiran. Pemandangan penumpang yang turun dari pesawat lebih mirip turun di pelabuhan laut daripada bandara. ''Kayak turun dari kapal (laut). Di dalam pesawat biasa saja. Begitu turun, kaki basah,'' kata penumpang dari Nunukan yang mendarat kemarin (27/11).Banjir yang melanda bandara itu adalah kejadian kedua selama sebulan terakhir. Sebenarnya, sudah ada instruksi untuk menutup bandara tersebut. Namun, karena ada pesawat yang harus mendarat sekitar pukul 13.30 Wita, bandara tetap dibuka sampai pukul 14.00 Wita. ''Kami tunggu sampai pesawat tersebut mendarat,'' ujar Plh Kepala Bandara Temindung Jhony. Mengalihkan pendaratan ke bandara lain sulit dilakukan. Sebab, pesawat itu mengangkut seorang pasien yang sakit parah dan harus dirawat di Samarinda. Dispensasi hanya diberikan kepada pesawat tersebut. Yang lain, terutama yang take off dari bandara tadi, dilarang.Meski landasan pacunya kering, bagian-bagian lain bandara sudah terendam. Kedalaman air di apron bahkan mencapai pinggang orang dewasa.Sebelum penutupan, beberapa pesawat masih sempat lepas landas. Yang unik, loket check in dipindah karena lokasi aslinya sudah kebanjiran.
Banjir sudah surut di kompleks Bandara Temindung, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (1/12). Namun, bandara belum beroperasi sebab petugas masih membersihkan sisa-sisa lumpur akibat banjir. ''Untunglah banjir sudah surut sehingga Selasa besok rencananya akan kami,'' kata Kepala Bandara Temindung Bambang Darmawanto.
Bandara ditutup Jumat-Minggu akibat banjir yang merendam kompleks hingga 1 meter. Tiga hari itu, landas pacu terendam 10 Cm, apron kebanjiran 20 Cm, terminal penumpang kebanjiran 50 Cm, dan jalan akses serta kompleks terendam hingga 1 meter.
''Penutupan sebenarnya diperpanjang Minggu sampai Rabu,'' kata Bambang. Namun, karena banjir pada Senin sudah surut, perpanjangan dipersingkat satu hari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Aku suka pekerjaan mu
BalasHapusSemoga minggu mu menyenangkan